Studi Prinsip Dasar Metode Pengajaran Bahasa Arab
A. Muqaddimah
Belajar Bahasa Arab (asing) berbeda
dengan belajar bahasa ibu, oleh karena itu prinsip dasar pengajarannya harus
berbeda, baik menyangkut metode (model pengajaran), materi maupun proses
pelaksanaan pengajarannya. Bidang keterampilan pada penguasaan Bahasa Arab
meliputi kemampuan menyimak (listening competence/mahaarah al – Istima’),
kemampuan berbicara (speaking competence/mahaarah al-takallum), kemampuan
membaca (reading competence/mahaarah al-qira’ah), dan kemampuan menulis
(writing competence/mahaarah al – Kitaabah).
Setiap anak manusia pada dasarnya
mempunyai kemampuan untuk menguasai setiap bahasa, walaupun dalam kadar dan
dorongan yang berbeda. Adapun diantara perbedaan-perbedaan tersebut adalah
tujuan-tujuan pengajaran yang ingin dicapai, kemampuan dasar yang dimiliki,
motivasi yang ada di dalam diri dan minat serta ketekunannya.
1.Tujuan Pengajaran Belajar bahasa ibu (bahasa bawaan -edt) merupakan tujuan yang hidup, yaitu sebagai alat komunikasi untuk mencapai sesuatu yang diinginkan dalam hidupnya, oleh karena itu motivasi untuk belajarnya sangat tinggi. Sementara itu belajar bahasa asing, seperti bahasa Arab (bagi non Arab), pada umunya mempunyai tujuan sebagai alat komunikasi dan ilmu pengetahuan (kebudayaan). Namun bahasa asing tidak dijadikan sebagai bahasa hidup sehari-hari, oleh karena itu motivasi belajar Bahasa Arab lebih rendah daripada bahasa ibu. Padahal besar kecilnya motivasi belajar Bahasa Arab mempengaruhi hasil yang akan dicapai.
1.Tujuan Pengajaran Belajar bahasa ibu (bahasa bawaan -edt) merupakan tujuan yang hidup, yaitu sebagai alat komunikasi untuk mencapai sesuatu yang diinginkan dalam hidupnya, oleh karena itu motivasi untuk belajarnya sangat tinggi. Sementara itu belajar bahasa asing, seperti bahasa Arab (bagi non Arab), pada umunya mempunyai tujuan sebagai alat komunikasi dan ilmu pengetahuan (kebudayaan). Namun bahasa asing tidak dijadikan sebagai bahasa hidup sehari-hari, oleh karena itu motivasi belajar Bahasa Arab lebih rendah daripada bahasa ibu. Padahal besar kecilnya motivasi belajar Bahasa Arab mempengaruhi hasil yang akan dicapai.
2.Kemampuan dasar yang dimiliki
Ketika anak kecil belajar bahasa ibu, otaknya masih bersih dan belum mendapat
pengaruh bahasa-bahasa lain, oleh karena itu ia cenderung dapat berhasil dengan
cepat. Sementara ketika mempelajari Bahasa Arab, ia telah lebih dahulu
menguasai bahasa ibunya, baik lisan, tulis, maupun bahasa berpikirnya. Oleh karena
itu mempelajari bahasa Arab tentu lebih sulit dan berat, karena ia harus
menyesuaikan sistem bahasa ibu kedalam sistem bahasa Arab, baik sistem bunyi,
struktur kata, struktur kalimat maupun sistem bahasa berpikirnya1.
B.Prinsip-prinsip pengajaran Bahasa
Arab (asing)
Ada lima prinsip dasar dalam pengajaran bahasa Arab asing, yaitu prinsip prioritas dalam proses penyajian, prinsip koreksitas dan umpan balik, prinsip bertahap, prinsip penghayatan, serta korelasi dan isi;
Ada lima prinsip dasar dalam pengajaran bahasa Arab asing, yaitu prinsip prioritas dalam proses penyajian, prinsip koreksitas dan umpan balik, prinsip bertahap, prinsip penghayatan, serta korelasi dan isi;
1.Prinsip prioritas
Dalam pembelajaran Bahasa Arab, ada prinsip-prinsip prioritas dalam penyampaian materi pengajaran, yaitu; pertama, mengajarkan, mendengarkan, dan bercakap sebelum menulis. Kedua, mengakarkan kalimat sebelum mengajarkan kata. Ketiga, menggunakan kata-kata yang lebih akrab dengan kehidupan sehari-hari sebelum mengajarkan bahasa sesuai dengan penutur Bahasa Arab.
Dalam pembelajaran Bahasa Arab, ada prinsip-prinsip prioritas dalam penyampaian materi pengajaran, yaitu; pertama, mengajarkan, mendengarkan, dan bercakap sebelum menulis. Kedua, mengakarkan kalimat sebelum mengajarkan kata. Ketiga, menggunakan kata-kata yang lebih akrab dengan kehidupan sehari-hari sebelum mengajarkan bahasa sesuai dengan penutur Bahasa Arab.
1)Mendengar dan berbicara terlebih
dahulu daripada menulis. Prinsip ini berangkat dari asumsi bahwa pengajaran
bahasa yang baik adalah pengajaran yang sesuai dengan perkembangan bahasa yang
alami pada manusia2, yaitu setiap anak akan mengawali perkembangan bahasanya
dari mendengar dan memperhatikan kemudian menirukan. Hal itu menunjukkan bahwa
kemampuan mendengar/menyimak harus lebih dulu dibina, kemudian kemampuan
menirukan ucapan, lalu aspek lainnya seperti membaca dan menulis. Ada beberapa
teknik melatih pendengaran/telinga,yaitu:
i.Guru bahasa asing (Arab) hendaknya
mengucapkan kata-kata yang beragam, baik dalam bentuk huruf maupun dalam kata.
Sementara peserta didik menirukannya di dalam hati secara kolektif.
ii.Guru bahasa asing kemudian melanjutkan materinya tentang bunyi huruf yang hampir sama sifatnya. Misalnya: ه – ح, ء – ع س– ش, ز – ذ , dan seterusnya3.
iii.Selanjutnya materi diteruskan dengan tata bunyi yang tidak terdapat di dalam bahasa ibu (dalam hal ini bahasa indonesia, -edt) peserta didik, seperti: خ, ذ, ث, ص, ض dan
ii.Guru bahasa asing kemudian melanjutkan materinya tentang bunyi huruf yang hampir sama sifatnya. Misalnya: ه – ح, ء – ع س– ش, ز – ذ , dan seterusnya3.
iii.Selanjutnya materi diteruskan dengan tata bunyi yang tidak terdapat di dalam bahasa ibu (dalam hal ini bahasa indonesia, -edt) peserta didik, seperti: خ, ذ, ث, ص, ض dan
seterusnya. Adapun dalam pengajaran
pengucapan dan peniruan dapat menempuh langkah-langkah berikut4.
i.Peserta didik dilatih untuk melafalkan
huruf-huruf tunggal yang paling mudah dan tidak asing, kemudian dilatih dengan
huruf-huruf dengan tanda panjang dan kemudian dilatih dengan lebih cepat dan
seterusnya dilatih dengan melafalkan kata-kata dan kalimat dengan cepat.
Misalnya : بى, ب, با, بو dan seterusnya.
ii.Mendorong peserta didik ketika proses pengajaran menyimak dan melafalkan huruf atau kata-kata untuk menirukan intonasi, cara berhenti, maupun panjang pendeknya.
ii.Mendorong peserta didik ketika proses pengajaran menyimak dan melafalkan huruf atau kata-kata untuk menirukan intonasi, cara berhenti, maupun panjang pendeknya.
2)Mengajarkan kalimat sebelum
mengajarkan bahasa
Dalam mengajarkan struktur kalimat, sebaiknya mendahulukan mengajarkan struktur kalimat/nahwu, baru kemudian masalah struktur kata/sharaf. Dalam mengajarkan kalimat/jumlah sebaiknya seorang guru memberikan hafalan teks/bacaan yang mengandung kalimat sederhana dan susunannya benar.
Dalam mengajarkan struktur kalimat, sebaiknya mendahulukan mengajarkan struktur kalimat/nahwu, baru kemudian masalah struktur kata/sharaf. Dalam mengajarkan kalimat/jumlah sebaiknya seorang guru memberikan hafalan teks/bacaan yang mengandung kalimat sederhana dan susunannya benar.
Oleh karena itu, sebaiknya seorang
guru bahasa Arab dapat memilih kalimat yang isinya mudah dimengerti oleh
peserta didik dan mengandung kalimat inti saja, bukan kalimat yang panjang
(jika kalimatnya panjang hendaknya di penggal – penggal). Contoh: اشتريت سيارة
صغيرة بيضاء مستعملة مصنوعة في اليا بان Kemudian dipenggal – penggal menjadi :
اشتريت سيارة اشتريت سيارة صغيرة اشتريت سيارة صغيرة بيضاء Dan seterusnya..
2.Prinsip korektisitas (الدقة)
Prinsip ini diterapkan ketika sedang mengajarkan materi الأصوات (fonetik),
التراكب (sintaksis), dan المعانى (semiotic). Maksud dari prinsip ini adalah
seorang guru bahasa Arab hendaknya jangan hanya bisa menyalahkan pada peserta
didik, tetapi ia juga harus mampu melakukan pembetulan dan membiasakan pada
peserta didik untuk kritis pada hal-hal berikut: Pertama, korektisitas dalam
pengajaran (fonetik). Kedua, korektisitas dalam pengajaran (sintaksis). Ketiga,
korektisitas dalam pengajaran (semiotic). a.Korektisitas dalam pengajaran
fonetik Pengajaran aspek keterampilan ini melalui latihan pendengaran dan
ucapan. Jika peserta didik masih sering melafalkan bahasa ibu, maka guru harus
menekankan latihan melafalkan dan menyimak bunyi huruf Arab yang sebenarnya
secara terus-menerus dan fokus pada kesalahan peserta didik5. b.Korektisitas
dalam pengajaran sintaksis Perlu diketahui bahwa struktur kalimat dalam bahasa
satu dengan yang lainnya pada umumnya terdapat banyak perbedaan. Korektisitas
ditekankan pada pengaruh struktur bahasa ibu terhadap Bahasa Arab. Misalnya,
dalam bahasa Indonesia kalimat akan selalu diawali dengan kata benda (subyek),
tetapi dalam bahasa Arab kalimat bisa diawali dengan kata kerja ( فعل ).
c.Korektisitas dalam pengajaran semiotik Dalam bahasa Indonesia pada umumnya
setiap kata dasar mempunyai satu makna ketika sudah dimasukan dalam satu
kalimat. Tetapi, dalam bahasa Arab, hampir semua kata mempunyai arti lebih dari
satu, yang lebih dikenal dengan istilah mustarak (satu kata banyak arti) dan
mutaradif (berbeda kata sama arti). Oleh karena itu, guru bahasa Arab harus
menaruh perhatian yang besar terhadap masalah tersebut. Ia harus mampu
memberikan solusi yang tepat dalam mengajarkan makna dari sebuah ungkapan
karena kejelasan petunjuk.
3.Prinsip Berjenjang ( التدرج) Jika
dilihat dari sifatnya, ada 3 kategori prinsip berjenjang, yaitu: pertama,
pergeseran dari yang konkrit ke yang abstrak, dari yang global ke yang detail,
dari yang sudah diketahui ke yang belum diketahui. Kedua, ada kesinambungan
antara apa yang telah diberikan sebelumnya dengan apa yang akan ia ajarkan
selanjutnya. Ketiga, ada peningkatan bobot pengajaran terdahulu dengan yang
selanjutnya, baik jumlah jam maupun materinya.
a.Jenjang Pengajaran mufrodat
Pengajaran kosa kata hendaknya mempertimbangkan dari aspek penggunaannya bagi
peserta didik, yaitu diawali dengan memberikan materi kosa kata yang banyak
digunakan dalam keseharian dan berupa kata dasar. Selanjutnya memberikan materi
kata sambung. Hal ini dilakukan agar peserta didik dapat menyusun kalimat
sempurna sehingga terus bertambah dan berkembang kemampuannya.
b.Jenjang Pengajaran Qowaid (Morfem)
Dalam pengajaran Qowaid, baik Qowaid Nahwu maupun Qowaid Sharaf juga harus
mempertimbangkan kegunaannya dalam percakapan/keseharian. Dalam pengajaran
Qawaid Nahwu misalnya, harus diawali dengan materi tentang kalimat sempurna
(Jumlah Mufiidah), namun rincian materi penyajian harus dengan cara mengajarkan
tentang isim, fi’il, dan huruf.
c.Tahapan pengajaran makna ( دلالة
المعانى) Dalam mengajarkan makna kalimat atau kata-kata, seorang guru bahasa
Arab hendaknya memulainya dengan memilih kata-kata/kalimat yang paling banyak
digunakan/ditemui dalam keseharian meraka. Selanjutnya makna kalimat lugas
sebelum makna kalimat yang mengandung arti idiomatic. Dilihat dari teknik
materi pengajaran bahasa Arab, tahapan-tahapannya dapat dibedakan sebagai
berikut: pertama, pelatihan melalui pendengaran sebelum melalui penglihatan.
Kedua, pelatihan lisan/pelafalan sebelum membaca. Ketiga, penugasan kolektif
sebelum individu. Langkah-langkah aplikasi ( الصلابة والمتا نة) Ada delapan
langkah yang diperlukan agar teknik diatas berhasil dan dapat terlaksana,
yaitu:
1.Memberikan contoh-contoh sebelum
memberikan kaidah gramatika, karena contoh yang baik akan menjelaskan gramatika
secara mendalam daripada gramatika saja.
2.Jangan memberikan contoh hanya
satu kalimat saja, tetapi harus terdiri dari beberapa contoh dengan perbedaan
dan persamaan teks untuk dijadikan analisa perbandingan bagi peserta didik.
3.Mulailah contoh-contoh dengan
sesuatu yang ada di dalam ruangan kelas/media yang telah ada dan memungkinkan
menggunakannya.
4.Mulailah contoh-contoh tersebut
dengan menggunakan kata kerja yang bisa secara langsung dengan menggunakan
gerakan anggota tubuh.
5.Ketika mengajarkan kata sifat hendaknya
menyebutkan kata-kata yang paling banyak digunakan dan lengkap dengan
pasangannya. Misalnya hitam-putih, bundar-persegi.
6.Ketika mengajarkan huruf jar dan
maknanya, sebaiknya dipilih huruf jar yang paling banyak digunakan dan
dimasukkan langsung ke dalam kalimat yang paling sederhana. Contoh Jumlah
ismiyyah: الكتاب في الصندوق, Contoh jumlah fi’iliyah : خرج الطاب من الفصل
7.Hendaknya tidak memberikan
contoh-contoh yang membuat peserta didik harus meraba-raba karena tidak sesuai
dengan kondisi pikiran mereka.
8.Peserta didik diberikan motivasi
yang cukup untuk berekspresi melalui tulisan, lisan bahkan mungkin ekspresi
wajah, agar meraka merasa terlibat langsung dengan proses pengajaran yang
berlangsung.
C.Metode Pengajaran Bahasa Arab
Ibnu khaldun berkata, “Sesungguhnya pengajaran itu merupakan profesi yang membutuhkan pengetahuan, keterampilan, dan kecermatan karena ia sama halnya dengan pelatihan kecakapan yang memerlukan kiat, strategi dan ketelatenan, sehingga menjadi cakap dan professional.” Penerapan metode pengajaran tidak akan berjalan dengan efektif dan efisien sebagai media pengantar materi pengajaran bila penerapannya tanpa didasari dengan pengetahuan yang memadai tentang metode itu. Sehingga metode bisa saja akan menjadi penghambat jalannya proses pengajaran, bukan komponen yang menunjang pencapaian tujuan, jika tidak tepat aplikasinya. Oleh karena itu, penting sekali untuk memahami dengan baik dan benar tentang karakteristik suatu metode. Secara sederhana, metode pengajaran bahasa Arab dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu: pertama, metode tradisional/klasikal dan kedua, metode modern. Metode pengajaran bahasa Arab tradisional adalah metode pengajaran bahasa Arab yang terfokus pada “bahasa sebagai budaya ilmu” sehingga belajar bahasa Arab berarti belajar secara mendalam tentang seluk-beluk ilmu bahasa Arab, baik aspek gramatika/sintaksis (Qowaid nahwu), morfem/morfologi (Qowaid as-sharf) ataupun sastra (adab). Metode yang berkembang dan masyhur digunakan untuk tujuan tersebut adalah Metode qowaid dan tarjamah. Metode tersebut mampu bertahan beberapa abad, bahkan sampai sekarang pesantren-pesantren di Indonesia, khususnya pesantren salafiah masih menerapkan metode tersebut. Hal ini didasarkan pada hal-hal sebagai berikut: Pertama, tujuan pengajaran bahasa arab tampaknya pada aspek budaya/ilmu, terutama nahwu dan ilmu sharaf. Kedua kemampuan ilmu nahwu dianggap sebagai syarat mutlak sebagai alat untuk memahami teks/kata bahasa Arab klasik yang tidak memakai harakat, dan tanda baca lainnya. Ketiga, bidang tersebut merupakan tradisi turun temurun, sehingga kemampuan di bidang itu memberikan “rasa percaya diri (gengsi) tersendiri di kalangan mereka”. Metode pengajaran bahasa Arab modern adalah metode pengajaran yang berorientasi pada tujuan bahasa sebagai alat. Artinya, bahasa Arab dipandang sebagai alat komunikasi dalam kehidupan modern, sehingga inti belajar bahasa Arab adalah kemampuan untuk menggunakan bahasa tersebut secara aktif dan mampu memahami ucapan/ungkapan dalam bahasa Arab. Metode yang lazim digunakan dalam pengajarannya adalah metode langsung (tariiqah al – mubasysyarah). Munculnya metode ini didasari pada asumsi bahwa bahasa adalah sesuatu yang hidup, oleh karena itu harus dikomunikasikan dan dilatih terus sebagaimana anak kecil belajar bahasa. Penjelasan:
Ibnu khaldun berkata, “Sesungguhnya pengajaran itu merupakan profesi yang membutuhkan pengetahuan, keterampilan, dan kecermatan karena ia sama halnya dengan pelatihan kecakapan yang memerlukan kiat, strategi dan ketelatenan, sehingga menjadi cakap dan professional.” Penerapan metode pengajaran tidak akan berjalan dengan efektif dan efisien sebagai media pengantar materi pengajaran bila penerapannya tanpa didasari dengan pengetahuan yang memadai tentang metode itu. Sehingga metode bisa saja akan menjadi penghambat jalannya proses pengajaran, bukan komponen yang menunjang pencapaian tujuan, jika tidak tepat aplikasinya. Oleh karena itu, penting sekali untuk memahami dengan baik dan benar tentang karakteristik suatu metode. Secara sederhana, metode pengajaran bahasa Arab dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu: pertama, metode tradisional/klasikal dan kedua, metode modern. Metode pengajaran bahasa Arab tradisional adalah metode pengajaran bahasa Arab yang terfokus pada “bahasa sebagai budaya ilmu” sehingga belajar bahasa Arab berarti belajar secara mendalam tentang seluk-beluk ilmu bahasa Arab, baik aspek gramatika/sintaksis (Qowaid nahwu), morfem/morfologi (Qowaid as-sharf) ataupun sastra (adab). Metode yang berkembang dan masyhur digunakan untuk tujuan tersebut adalah Metode qowaid dan tarjamah. Metode tersebut mampu bertahan beberapa abad, bahkan sampai sekarang pesantren-pesantren di Indonesia, khususnya pesantren salafiah masih menerapkan metode tersebut. Hal ini didasarkan pada hal-hal sebagai berikut: Pertama, tujuan pengajaran bahasa arab tampaknya pada aspek budaya/ilmu, terutama nahwu dan ilmu sharaf. Kedua kemampuan ilmu nahwu dianggap sebagai syarat mutlak sebagai alat untuk memahami teks/kata bahasa Arab klasik yang tidak memakai harakat, dan tanda baca lainnya. Ketiga, bidang tersebut merupakan tradisi turun temurun, sehingga kemampuan di bidang itu memberikan “rasa percaya diri (gengsi) tersendiri di kalangan mereka”. Metode pengajaran bahasa Arab modern adalah metode pengajaran yang berorientasi pada tujuan bahasa sebagai alat. Artinya, bahasa Arab dipandang sebagai alat komunikasi dalam kehidupan modern, sehingga inti belajar bahasa Arab adalah kemampuan untuk menggunakan bahasa tersebut secara aktif dan mampu memahami ucapan/ungkapan dalam bahasa Arab. Metode yang lazim digunakan dalam pengajarannya adalah metode langsung (tariiqah al – mubasysyarah). Munculnya metode ini didasari pada asumsi bahwa bahasa adalah sesuatu yang hidup, oleh karena itu harus dikomunikasikan dan dilatih terus sebagaimana anak kecil belajar bahasa. Penjelasan:
1.Metode Qowa’id dan tarjamah
(Tariiqatul al Qowaid Wa Tarjamah)
Penerapan metode ini lebih cocok jika tujuan pengajaran bahasa Arab adalah sebagai kebudayaan, yaitu untuk mengetahui nilai sastra yang tinggi dan untuk memiliki kemampuan kognitif yang terlatih dalam menghafal teks-teks serta memahami apa yang terkandung di dalam tulisan-tulisan atau buku-buku teks, terutama buku Arab klasik11. Ciri metode ini adalah:
Penerapan metode ini lebih cocok jika tujuan pengajaran bahasa Arab adalah sebagai kebudayaan, yaitu untuk mengetahui nilai sastra yang tinggi dan untuk memiliki kemampuan kognitif yang terlatih dalam menghafal teks-teks serta memahami apa yang terkandung di dalam tulisan-tulisan atau buku-buku teks, terutama buku Arab klasik11. Ciri metode ini adalah:
a.Peserta didik diajarkan membaca
secara detail dan mendalam tentang teks-teks atau naskah pemikiran yang ditulis
oleh para tokoh dan pakar dalam berbagai bidang ilmu pada masa lalu baik berupa
sya’ir, naskah (prosa), kata mutiara (alhikam), maupun kiasan-kiasan (amtsal).
b.Penghayatan yang mendalam dan
rinci terhadap bacaan sehingga peserta didik memiliki perasaan koneksitas
terhadap nilai sastra yang terkandung di dalam bacaan. (bahasa Arab – bahasa
ibu).
c.Menitikberatkan perhatian pada
kaidah gramatika (Qowa’id Nahwu/Sharaf) untuk menghafal dan memahami isi bacaan.
d.Memberikan perhatian besar
terhadap kata-kata kunci dalam menerjemah, seperti bentuk kata kiasan, sinonim,
dan meminta peserta didik menganalisis dengan kaidah gramatikal yang sudah
diajarkannya (mampu menerjemah bahasa ibu ke dalam Bahasa Arab)
e.Peserta tidak diajarkan menulis
karangan dengan gaya bahasa yang serupa / mirip, dengan gaya bahasa yang
dipakai para pakar seperti pada bacaan yang telah dipelajarinya, terutama
mengenai penggunaan model gaya bahasa, al – itnab at Tasbi’ al Istiarah yang
merupakan tren / gaya bahasa masa klasik. Aplikasi Metode Qowa’id dan tarjamah
dalam proses pembelajaran;
a.Guru mulai mendengarkan sederetan
kalimat yang panjang yang telah dibebankan kepada peserta didik untuk
menghafalkan pada kesempatan sebelumnya dan telah dijelaskan juga tentang makna
dari kalimat-kalimat itu.
b.Guru memberikan kosa kata baru dan
menjelaskan maknanya ke dalam bahasa local/bahasa ibu sebagai persiapan materi
pengajaran baru.
c.Selanjutnya guru meminta salah
satu peserta didik untuk membaca buku bacaan dengan suara yang kuat (Qiroah
jahriah) terutama menyangkut hal-hal yang biasanya peserta didik mengalami
kesalahan dan kesulitan dan tugas guru kemudian adalah membenarkan.
d.Kegiatan membaca teks ini
diteruskan hingga sekuruh peserta didik mendapat giliran. e.Setelah itu siswa
yang dianggap paling bisa untuk menterjemahkan, kemudian selanjutnya diarahkan
pada pemahaman struktur gramatikanya12.
2.Metode langsung (al Thariiqatu al
Mubaasyarah)
Penekanan pada metode ini adalah pada latihan percakapan terus-menerus antara guru dan peserta didik dengan menggunakan bahasa Arab tanpa sedikitpun menggunakan bahasa ibu, baik dalam menjelaskan makna kosa kata maupun menerjemah, (dalam hal ini dibutuhkan sebuah media). Perlu menjadi bahan revisi disini adalah bahwa dalam metode langsung, bahasa Arab menjadi bahasa pengantar dalam pengajaran dengan menekankan pada aspek penuturan yang benar ( al – Nutqu al – Shahiih), oleh karena itu dalam aplikasinya, metode ini memerlukan hal-hal berikut;
Penekanan pada metode ini adalah pada latihan percakapan terus-menerus antara guru dan peserta didik dengan menggunakan bahasa Arab tanpa sedikitpun menggunakan bahasa ibu, baik dalam menjelaskan makna kosa kata maupun menerjemah, (dalam hal ini dibutuhkan sebuah media). Perlu menjadi bahan revisi disini adalah bahwa dalam metode langsung, bahasa Arab menjadi bahasa pengantar dalam pengajaran dengan menekankan pada aspek penuturan yang benar ( al – Nutqu al – Shahiih), oleh karena itu dalam aplikasinya, metode ini memerlukan hal-hal berikut;
a.Materi pengajaran pada tahap awal
berupa latihan oral (syafawiyah)
b.Materi dilanjutkan dengan latihan
menuturkan kata-kata sederhana, baik kata benda ( isim) atau kata kerja (
fi’il) yang sering didengar oleh peserta didik.
c.Materi dilanjutkan dengan latihan
penuturan kalimat sederhana dengan menggunakan kalimat yang merupakan aktifitas
peserta didik sehari-hari.
d.Peserta didik diberikan kesempatan
untuk berlatih dengan cara Tanya jawab dengan guru/sesamanya.
e.Materi Qiro’ah harus disertai
diskusi dengan bahasa Arab, baik dalam menjelaskan makna yang terkandung di
dalam bahan bacaan ataupun jabatan setiap kata dalam kalimat.
f.Materi gramatika diajarkan di
sela-sela pengajaran,namun tidak secara mendetail.
g.Materi menulis diajarkan dengan
latihan menulis kalimat sederhana yang telah dikenal/diajarkan pada peserta
didik.
h.Selama proses pengajaran hendaknya
dibantu dengan alat peraga/media yang memadai. Penutup Sebagai penutup, bahwa
alur makalah ini lebih menekankan tentang pentingnya: Seorang guru (pendidik)
sebaiknya memahami prinsip – prinsip dasar pengajaran bahasa Arab diatas
sebagai bahasa asing dengan menggunakan metode yang memudahkan peserta didik
dan tidak banyak memaksakan peserta didik ke arah kemandegan berbahasa. Adapun
bagi bagi seorang siswa, bahwasanya belajar bahasa apapun, semuanya membutuhkan
proses, banyak latihan dan banyak mencoba.
Daftar Pustaka
1.Abdurrahman al – Qadir Ahmad,
Thuruqu Ta’alim al – Lughah al – ‘Arabiyah, Maktabah al – Nahdah, al –
Mishriyah, Kaira ; 1979.
2.Ahmad al – Sya’alabi, Tarikh al – Tarbiyah al – Islamiyah, Cet. 11, Kaira: tnp., 1961.
3.Ahmad Syalaby, Ta’lim al – Lughah al ‘Arabiyah lighairi al – ‘Arab, Maktabah al – Nahdhah al – Mishriyah, Kairo ; 1983.
4.Anis Farihah, Nazhriyaat Hal Lughah, dar al – Kitab al – Ubnany, Beirut, dar al – Kitab al – Ubnany, 1973.
5.Ibrahim Muhammad ‘Atha, Thuruqu Tadris al – Lughah al – ‘Arabiyah Wa al – Tarbiyah al – Diniyah, Maktabah al – Nahdhah al – Mishriyah, Kairo 1996 M / 1416 H.
6.Jassem Ali Jassem, Thuruqu Ta’lim al – Lughah al – ‘arabiyah Li al – Ajanib, (Kuala Lumpur : A.S Noorden, 1996).
7.Kamal Ibrahim Badri dan Mahmud Nuruddin, Nadzkarah Asas al – Ta’lim al – Lughah al – ajnubiyah, LIPIA, Jakarta, 1406 H
8.Muhammad Jawwad Ridla, Tiga Aliran Utama Teori Pendidikan Islam (perspektif sosiologi-filosofis). P.T Tiara Wacana, Yogyakarta: 2002.
9.Munir, Nizhamu Ta’lim al – Lughah al – ‘Arabiyah fi al – Ma’had al – Islamiyah, Darul Huda, Skripsi, 1996.
10.Munir M.Ag., Pengajaran Bahasa Arab Sebagai Bahasa Asing, yang terkumpul dalam buku yang berjudul Rekonstruksi dan Modernisasi Lembaga Pendidikan Islam. Global Pustaka Utama, Yogyakarta: 2005.
11.Munir, M.Ag., dkk, Rekonstruksi dan Modernisasi Pendidikan Islam, Global Pustaka Utama, Yogyakarta, 2005,
2.Ahmad al – Sya’alabi, Tarikh al – Tarbiyah al – Islamiyah, Cet. 11, Kaira: tnp., 1961.
3.Ahmad Syalaby, Ta’lim al – Lughah al ‘Arabiyah lighairi al – ‘Arab, Maktabah al – Nahdhah al – Mishriyah, Kairo ; 1983.
4.Anis Farihah, Nazhriyaat Hal Lughah, dar al – Kitab al – Ubnany, Beirut, dar al – Kitab al – Ubnany, 1973.
5.Ibrahim Muhammad ‘Atha, Thuruqu Tadris al – Lughah al – ‘Arabiyah Wa al – Tarbiyah al – Diniyah, Maktabah al – Nahdhah al – Mishriyah, Kairo 1996 M / 1416 H.
6.Jassem Ali Jassem, Thuruqu Ta’lim al – Lughah al – ‘arabiyah Li al – Ajanib, (Kuala Lumpur : A.S Noorden, 1996).
7.Kamal Ibrahim Badri dan Mahmud Nuruddin, Nadzkarah Asas al – Ta’lim al – Lughah al – ajnubiyah, LIPIA, Jakarta, 1406 H
8.Muhammad Jawwad Ridla, Tiga Aliran Utama Teori Pendidikan Islam (perspektif sosiologi-filosofis). P.T Tiara Wacana, Yogyakarta: 2002.
9.Munir, Nizhamu Ta’lim al – Lughah al – ‘Arabiyah fi al – Ma’had al – Islamiyah, Darul Huda, Skripsi, 1996.
10.Munir M.Ag., Pengajaran Bahasa Arab Sebagai Bahasa Asing, yang terkumpul dalam buku yang berjudul Rekonstruksi dan Modernisasi Lembaga Pendidikan Islam. Global Pustaka Utama, Yogyakarta: 2005.
11.Munir, M.Ag., dkk, Rekonstruksi dan Modernisasi Pendidikan Islam, Global Pustaka Utama, Yogyakarta, 2005,
38
Responses for "Studi Prinsip Dasar Metode Pengajaran Bahasa Arab"
- laili rachma June 27th, 2008 at 10:27 am
nyuwun
sewu…saya mau download materi sampean untuk kepentingan tugas.terima kasih
banyak
salam
kenal.untuk blajar bahasa arab dibutuhkan waktu brapa lama?
Afwan pak
ane mau download materinya yah untuk tambahan skripsi,ini pak yayat yang di
pasar minggu bukan?
FAKTA
LUGHATUNÂ
Hanya dengan syarat telah mampu membaca Alquran, insya Allah hanya dengan 16 pertemuan Anda mampu MEMBACA dan MENERJEMAH KITAB BAHASA ARAB.
http://www.lughatuna.com
(021) 982 941 24
Pada Ahad, 29 Rabiul Awwal 1429 / 6 April 2008, bertempat di Masjid Wadhah Albahr Pusdiklat Dewan Dakwah Tambun Bekasi Jawa Barat, Lughatunâ Arabic Course mengajak kaum Muslimin/Muslimat sekitar menyaksikan keberhasilan Lughatunâ Arabic Course mengantarkan peserta didiknya (yang sebelumnya tidak mengenal bahasa Arab, kecuali bisa membaca Alquran) mampu membaca kitab bahasa Arab (sumber bacaan kitab adalah Zâdul-Ma`âd, jilid 1, hal. 248-250) hanya dalam waktu maksimal 16 pertemuan (per pertemuan 40 menit x 5 jam pelajaran). Bagaimana caranya? Buku Lughatunâ adalah kunci sukses pendidikan bahasa Arab di Lughatunâ Arabic Course.
Hanya dengan syarat telah mampu membaca Alquran, insya Allah hanya dengan 16 pertemuan Anda mampu MEMBACA dan MENERJEMAH KITAB BAHASA ARAB.
http://www.lughatuna.com
(021) 982 941 24
Pada Ahad, 29 Rabiul Awwal 1429 / 6 April 2008, bertempat di Masjid Wadhah Albahr Pusdiklat Dewan Dakwah Tambun Bekasi Jawa Barat, Lughatunâ Arabic Course mengajak kaum Muslimin/Muslimat sekitar menyaksikan keberhasilan Lughatunâ Arabic Course mengantarkan peserta didiknya (yang sebelumnya tidak mengenal bahasa Arab, kecuali bisa membaca Alquran) mampu membaca kitab bahasa Arab (sumber bacaan kitab adalah Zâdul-Ma`âd, jilid 1, hal. 248-250) hanya dalam waktu maksimal 16 pertemuan (per pertemuan 40 menit x 5 jam pelajaran). Bagaimana caranya? Buku Lughatunâ adalah kunci sukses pendidikan bahasa Arab di Lughatunâ Arabic Course.
BUKU
LUGHATUNÂ? Buku Lughatunâ memuat hal-hal yang paling pokok tentang Nahw (tata
kalimat) dan Sharf (tata kata) dalam bahasa Arab. Materi yang dipilih
berdasarkan pada seringnya suatu tata kalimat atau tata kata digunakan. Materi
dan tadribat (latihan) menampilkan penggunaan bahasa dalam lingkup ibadah yang
menjadi keseharian individu Muslim, selain juga menggunakan nas-nas (teks-teks)
Alquran. Hal lain, buku Lughatunâ disertai cara pembelajaran yang akan membantu
Anda mempelajari materi ajar secara mandiri dengan mudah dan cepat, insya
Allah.
BUKU
LUGHATUNÂ KAYA INOVASI
Apa yang membedakan buku Lughatunâ dengan buku pelajaran bahasa Arab lainnya?
Apa yang membedakan buku Lughatunâ dengan buku pelajaran bahasa Arab lainnya?
1. Buku
Lughatunâ disusun berdasarkan prinsip dan karakteristik warga belajar dewasa.
2. Buku
Lughatunâ disusun untuk pemula.
Buku Lughatunâ ditulis dengan bahasa Indonesia, sehingga memudahkan bagi pemula yang ingin belajar bahasa Arab. Hanya disyaratkan telah mampu membaca Alquran untuk dapat mempelajari buku Lughatunâ.
Buku Lughatunâ ditulis dengan bahasa Indonesia, sehingga memudahkan bagi pemula yang ingin belajar bahasa Arab. Hanya disyaratkan telah mampu membaca Alquran untuk dapat mempelajari buku Lughatunâ.
3. Buku
Lughatunâ disertai alat pembelajaran.
Sebagai upaya agar buku Lughatunâ dapat dipelajari secara mandiri, buku Lughatunâ disertai alat pembelajaran, seperti:
Sebagai upaya agar buku Lughatunâ dapat dipelajari secara mandiri, buku Lughatunâ disertai alat pembelajaran, seperti:
a.
Memaparkan cara membentuk kata atau kalimat selangkah demi selangkah,
khuthwatan fa-khuthwatan, step by step.
b. Materi
disusun secara hierarki dan berurutan serta disertai tadribat (latihan) secara
terpisah.
c. Halaman
buku Lughatunâ dibagi dua.
i. Badan halaman: memuat pokok bahasan materi.
ii. Tepi halaman: memuat pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan materi
i. Badan halaman: memuat pokok bahasan materi.
ii. Tepi halaman: memuat pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan materi
- muhtarom habeeb November 15th, 2008 at 11:34 am
As. af 1
uatadz ana mau download materi, trs gmn caranya…….?
mohon izin
untuk nge-link..
semoga
bermanfaat
afwan ya
akhi posting anda ana linkkan di blog saya
Assalamu’alaikum
Pak Yayat,
salam kenal dari saya.
Boleh ni pak kirim2 ilmu ke email saya.
Syukran..n_n
salam kenal dari saya.
Boleh ni pak kirim2 ilmu ke email saya.
Syukran..n_n
assalamu’alaikum……
slm knal ge, saya mahasiswa semster 5, jur. sastra arab,prodi pendidikan bahasa arab, Universitas Negeri Malang,saya mmilki planning bwt skripsi, saya ingin memanfaatkan komputer dlm skripsi sya ntar. misalnya bwt media pembelajaran atau game bhs. arab.
tlg saya dikasih solusi media pembelajaran sperti apa yg bagus dan kedepannya bisa bermanfaat.
syukron banged. dan tlg balasannya.
Wassalamu’alaikum….
slm knal ge, saya mahasiswa semster 5, jur. sastra arab,prodi pendidikan bahasa arab, Universitas Negeri Malang,saya mmilki planning bwt skripsi, saya ingin memanfaatkan komputer dlm skripsi sya ntar. misalnya bwt media pembelajaran atau game bhs. arab.
tlg saya dikasih solusi media pembelajaran sperti apa yg bagus dan kedepannya bisa bermanfaat.
syukron banged. dan tlg balasannya.
Wassalamu’alaikum….
- kholil January 5th, 2009 at 9:43 am
السلام
عليكم و رحمة الله و بركاته
afwan, di mana saya bisa mendapatkan buku العربية بين يديك saat ini saya sangat memerlukan buku tersebut baik untuk belajar maupun untuk mengajar di ma’had. atas informasinya, جزاكم الله خيرا.
afwan, di mana saya bisa mendapatkan buku العربية بين يديك saat ini saya sangat memerlukan buku tersebut baik untuk belajar maupun untuk mengajar di ma’had. atas informasinya, جزاكم الله خيرا.
- mustafa ali January 14th, 2009 at 10:35 pm
لسلام
عليكم و رحمة الله و بركاته
saya dan kawan2 sedang mesosialisasi bahasa arab juga pelatihan bhsa arab untuk dayah/pesantren tradisional di aceh mohon di kirim judul buku2 metode agar cepat bisa bahasa arab bahas asing
atau jika bapak punya lembaga bisa kita kerja sama
جزاكم الله خيرا.
saya dan kawan2 sedang mesosialisasi bahasa arab juga pelatihan bhsa arab untuk dayah/pesantren tradisional di aceh mohon di kirim judul buku2 metode agar cepat bisa bahasa arab bahas asing
atau jika bapak punya lembaga bisa kita kerja sama
جزاكم الله خيرا.
Af1, ana
mohon ustadz bs kasih conth2 games yg bs dijadikan selingan dlm pengajaran bhs.
Arab, biar tdk boring suasananya. Jazakallah.
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Mau nanyak nich…
Dimana saya bisa mendapatkan VCD untuk belajar bahasa arab disekolah terumata untuk anak SD?
terima kasih untuk infonya
Jazakumullah…
Wassalam
Mau nanyak nich…
Dimana saya bisa mendapatkan VCD untuk belajar bahasa arab disekolah terumata untuk anak SD?
terima kasih untuk infonya
Jazakumullah…
Wassalam
Iz
- syarief February 17th, 2009 at 2:04 pm
Assalamu’alaikum
bolehkan
bapak kirim methode2 pengajaran bhs arabnya ke EmailQ ini..
aq kbtln lagi bikin skripsi bhs arab…
eh pa klo blh th dmn yaa toko2 buku brbahasa arab mu’asyiroh
aq kbtln lagi bikin skripsi bhs arab…
eh pa klo blh th dmn yaa toko2 buku brbahasa arab mu’asyiroh
- hendri choirudin February 24th, 2009 at 10:51 am
assalamu’alaikum
ya ustadz, ana mo mnt pnjlsn tntng perbandingan huruf jar dan huruf
athof.syukron
AsSalamu’alaikum
smga Bapak
berkenan mengirimkan strategi untuk mengajarkan maharah Qira’ah ke e-mail saya.
matur suwun sanget njeh….
matur suwun sanget njeh….
- muhamad nashir al gharuty March 14th, 2009 at 5:15 pm
assalamu’alaikum.ust
ana tertarik dengan kitabnya bagaimana ana bisa dapetin buku dan vcdnya? dengan
cara download bisa gak?balz.penting..syukron
Kitab
Al-’Arabiyah Baina Yadaik adalah sebuah kitab panduan berbahasa Arab yang
paling modern saat ini. Kitab tersebut dibuat oleh para ahli doktor Ahli bahasa
di Riyadh Saudi Arabia. Situs berbahasa Arabnya http://www.arabicforall.net.
Khusus di Indonesia telah terbit situs ini http://www.arabicforall.or.id
yang dikelola oleh Madrasah Dirasah Islam dan Arab (MADINA) Yogyakarta. Alamat
ada di Griya Pembelajar Asri Madina, Pogung Rejo 413, Mlati, Sleman Yogyakarta
(1 km barat Fakultas Teknik UGM).
MADINA
termasuk salah satu agen kitab asli Al’Arabiyah Baina Yadaik di Indonesi yang
diimpor langsung dari Saudi Arabia. Anda bisa mendapatkannya dengan menghubungi
nomer Hp. 0815 7872 1336 (Wahyudi) atau 0274-6588357
Madina
setiap 3 atau 4 bulan mengadakan program pengajaran Bahasa Arab, dimana peserta
dibimbing oleh tenaga pengajar alumni program bahasa Arab LIPIA, Alumni Bh.
Arab UIN, dan juga alumni Program Bahasa Arab Universitas Malik Su’ud Riyadh.
Disamping itu para pengajar telah mendapatkan pelatihan khusus dalam pengajaran
kitab Al-’Arabiyah Baina Yadaik.
Mulai
Bulan maret ini insyaAllah pengajaran dimulai sd Bulan Juni 2009. Program
selanjutnyaa insyaAllah ada pada semester pendek bulan Juli dan agustus 2009.
Informasi program dapat menhubungi : 0813 286 90403 (Amin).
assalamu’alaikum
……saya tertarik dengan buku Al-’Arabiyah Baina Yadaik. dimana saya bisa
mendapatkan dan berapa harganya ?sukron
Assalamu’alaikum…..
Apakah ada pelatihan atau workshop untuk para pendidik agar bisa menyampaikan materi pelajaran bahasa arab dengan tepat guna, menarik, fun dan memudahkan siswa untuk bisa memahami bahasa arab terutama al-qur’an dan do’a2. kalau ada saya minta dikabari ya….Syukron.
Apakah ada pelatihan atau workshop untuk para pendidik agar bisa menyampaikan materi pelajaran bahasa arab dengan tepat guna, menarik, fun dan memudahkan siswa untuk bisa memahami bahasa arab terutama al-qur’an dan do’a2. kalau ada saya minta dikabari ya….Syukron.
- jeahan April 17th, 2009 at 8:15 am
Ass. Wr.Wb
Salam kenal untuk BApak Yayat.
Pak, saya guru PAI di salah satu SMA Negeri BAngkalan Madura tapi saya disuruh mengajar muatan lokal Bahasa Arab di kelas X. Bingungnya saya tidak punya kitab bahasa arab untuk SMA (pemula). mana lagi disuruh buat silabus dan RPPnya. Bagaimana untuk mendapatkan buku lughatuna?? saya tertarik. tolong kirimkan ke email saya bila tidak merepotkan bapak. untuk ikhwan dan akhwat yang mengajar bhs.arab di MTs kelas VII dan VIII tolong bantu ana donk… kirimkan silabus dan Rpp bhs.arab KTSP. untuk waktu terdekat ini ana memfokuskan diri pada proses kelahiran anak ana yang pertama. atas bantuan ikhwan dan akhwat ana sampaikan banyak terima kasih JAZAKUMULLAH KHAIRAN KATSIRAN… (Alamat email ana : choiralba@yahoo.co.id) trims
Salam kenal untuk BApak Yayat.
Pak, saya guru PAI di salah satu SMA Negeri BAngkalan Madura tapi saya disuruh mengajar muatan lokal Bahasa Arab di kelas X. Bingungnya saya tidak punya kitab bahasa arab untuk SMA (pemula). mana lagi disuruh buat silabus dan RPPnya. Bagaimana untuk mendapatkan buku lughatuna?? saya tertarik. tolong kirimkan ke email saya bila tidak merepotkan bapak. untuk ikhwan dan akhwat yang mengajar bhs.arab di MTs kelas VII dan VIII tolong bantu ana donk… kirimkan silabus dan Rpp bhs.arab KTSP. untuk waktu terdekat ini ana memfokuskan diri pada proses kelahiran anak ana yang pertama. atas bantuan ikhwan dan akhwat ana sampaikan banyak terima kasih JAZAKUMULLAH KHAIRAN KATSIRAN… (Alamat email ana : choiralba@yahoo.co.id) trims
- Isral Naska April 28th, 2009 at 10:51 am
السلام
عليكم ورحمة الله و بركاته
Salam kenal Pak Yayat. Saya adalah seorang mahasasiswa PPS IAIN Imam Bonjol Padang.
Pak, saya sekarang lagi butuh referensi tentang pengajaran bahasa Arab. Di Padang, referensi sangat terbatas. Saya butuh bantuan bapak.
Sekarang dalam perencanaan untuk melakukan penelitian.
Oh ya pak, apa sih yang membuat العريية بين يديك berbeda dengan buku lainnya. Sebelumnya terima kasih banyak.
Salam kenal Pak Yayat. Saya adalah seorang mahasasiswa PPS IAIN Imam Bonjol Padang.
Pak, saya sekarang lagi butuh referensi tentang pengajaran bahasa Arab. Di Padang, referensi sangat terbatas. Saya butuh bantuan bapak.
Sekarang dalam perencanaan untuk melakukan penelitian.
Oh ya pak, apa sih yang membuat العريية بين يديك berbeda dengan buku lainnya. Sebelumnya terima kasih banyak.
Ass.wr.wb.pak
yayat salam knal,,mau mnt tlng nech.ana ngajar muatan lokal bh.arab d
SMA,silabus udh ktemu.tp,buku paket atw kitab’n blm ktemu.bs g’,d mnkah ana bs
m’dptkan buku tsb?sblm’n jazakumullah sukran katsiran
- siti mahmudah May 22nd, 2009 at 12:20 pm
Assalamualaikum
Afwan kami mau nanya bagaimana caranya agar kita bener-bener menguasai kaidah-kaidah nahwiyah bahasa arab
Afwan kami mau nanya bagaimana caranya agar kita bener-bener menguasai kaidah-kaidah nahwiyah bahasa arab
- Sa'adullah June 10th, 2009 at 3:15 pm
Siapa yang
plagiator???
- syarifudin June 17th, 2009 at 7:19 pm
syukran
lakum bi hazihilkitabah, ahtaju ila al-qira’ah wal-kitabah, fasmahuli an
akhuzaha
- kasnan July 25th, 2009 at 10:38 am
assalamu’alaikum
wr..wb.
alhamdulillah
saya telah menemukan web yang berisi tentang pembelajaran bahasa arab.
saya guru bahasa arab yang sedang butuh petunjuk tentang metode-metode / model-model pembelajaran inovatif bahasa arab.
bila ada saudara yang berkenan , bisa dikirim ke email saya. kasnan71@yahoo.co.id.
syukron ‘alaa sa’aadatikum.
saya guru bahasa arab yang sedang butuh petunjuk tentang metode-metode / model-model pembelajaran inovatif bahasa arab.
bila ada saudara yang berkenan , bisa dikirim ke email saya. kasnan71@yahoo.co.id.
syukron ‘alaa sa’aadatikum.
SYUKRON
ALAL KHOBAARIK…QOD WAJAD TU ANIL MUTAHORRIJ….LIT TA’LIMIL LUGHOH AL
AROBIYAH….ALAL FIKROH.KAM STAMANUHU???
alham
dulillaaaah, syukron sy mo PPL utk mata pelajaran bhs arab, mudah2n metose ini
bermanfaat bwat sy n temen2 yg lain
kalo ada
metode pembelajaran yang baru ana tunggu…………..
- agus kurnia September 8th, 2011 at 11:05 am
mohon izin
ngaklik ya terimakasih
minta
keterangan lebih jelas
Ass……
Ustd, bisa download lebih banyak gak tentang materi muhadasah khususnya untuk
Madrasah Aliyah
- عبد الله شريف December 3rd, 2011 at 9:38 pm
أعتذركم
أيها الأستاذ المحترم…بأنك قد أخطأت في كتابة التراكيب الموقعة في “قسم امتحان
اللغة العربية” : أما التراكيب المكتوبة هي: تعبيير الشفهي (الصحيح: التعبير
الشفهي لأنه تركيب وصفي)…وكذلك :تعبير تحريري و لكتاب الأول، الصحيح للكتاب
الأول…هذها مني وشكرا
suukron
kastir……..
وأنت يا
أخي —نفس الشيئ، أخطأت في كتابة التراكيب ” أما التراكيب المكتوبة هي … ” —-
الصحيح:
أما
التراكيب المكتوبة فهي…..
هكذا التصويب مني وشكرا
هكذا التصويب مني وشكرا
(سلمى)
وأنت يا
أخي عبد الله شريف — نفس الشيئ، أخطأت في كتابة التراكيب ” أما التراكيب المكتوبة
هي “—- الصحيح :أما التراكيب المكتوبة فهي…..
هكذا
التصويب مني وشكرا
)سلمى)
Salam
alaikum ustazd. Saya mohon dikirimi model2 pengajaran bhs arab untuk referensi.
Terima kasih. Wassalamm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar