Jumat, 25 November 2011

Contoh Pidato



Assalamu’alaikum Wr.Wb


Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberi nikmat jasmani dan karunia-Nya sehingga kami semua dapat berkumpul bersama-sama. Shalawat serta salam tetap kami curahkan kepada Nabi Besar kita Baginda Rasullulah SAW. Yang telah menuntun kita semua dari zaman kegelapan sampai ke zaman yang terang benderang ini.

Yth. Bapak Dewan Juri,
Yth. Bapak/Ibu Guru dan Para Hadirin,

Baiklan untuk kesempatan kali ini saya berdiri di depan ini untuk membawakan sebuah pidato dengan tema “Pendidikan”.

Jika dasar kemanusiaan /fithrah manusia tidak dapat berubah dan berganti, lalu apa arti dari suatu pendidikan?
Telah sering dibicarakan bahwa pendidikan atau tarbiyah berasal dari kata "rabaa-yarbuu-riban wa rabwah" yang berarti "berkembang, tumbuh, dan subur". Dalam Al Qur''an, kata "rabwah" berarti bukit-bukit yang tanahnya subur untuk tanam-tanaman. Lihat QS: Al Baqarah:265. Sedangkan kata "riba" mengandung makna yang sama. Lihat QS: Ar Ruum:39.

Dengan pengertian ini jelas bahwa mendidik atau "rabba" bukan berarti "mengganti" (tabdiil) dan bukan pula berarti "merubah" (taghyiir), melainkan menumbuhkan, mengembangkan dan menyuburkan, atau lebih tepat "mengkondisikan" sifat-sifat dasar (fithrah) seorang anak yang ada sejak awal penciptaannya agar dapat tumbuh subur dan berkembang dengan baik. Jika tidak, maka fithrah yang ada dalam diri seseorang akan terpengaruh oleh " kuman-kuman" kehidupan itu sendiri. Kuman-kuman kehidupan inilah yang diistilahkan oleh hadits tadi dengan "tahwiid" (mengyahudikan) "tanshiir" (menasranikan) dan "tamjiis" (memajusikan). Pada hadits yang lain disebutkan "ijtaalathu as Syaithaan" (digelincirkan oleh syetan).


Kuman-kuman kehidupan atau meminjam istilah hadits lain "duri-duri perjalanan" (syawkah) tentu semakin nyata dan berbahaya di zaman kita hidup saat ini. Masalahnya, apakah kenyataan ini telah membawa kesadaran bagi kita untuk membentengi diri dan keluarga kita? Sebagai Allah telah mengingatkan kita dalam firmanNya:  "Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri-diri kamu dan keluarga-keluarga kamu dari api neraka" (QS: At Tahriim:6).
Oleh sebab itu saya mengajak Para Hadirin sekalian untuk senantiasa menumbuhkan, mengembangkan dan menyuburkan fitrah atau kemampuan dasar diri kita melalui kegiatan menimba ilmu pengetahuan baik yant bersifat ilmu-ilmu dunia unutk bekal kita dalam mengarungi kehidupan ini, maupun ilmu-ilmu akherat sebagai landasan kita dalam beribadah kepada Allah sebagai bekal untuk kehidupan  akherat kelak.

Mungkin hanya itu yang dapat saya sampaikan dalam pidato ini, kalau ada kesalahan harap maklum karena kita hanya manusia biasa yang tidak luput dari salah, oleh karena itu saya mohon maaf yang setulus-tulusnya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar