Konsep pendidikan di dalam sebuah lembaga baik
formal maupun tidak formal terbagi menjadi dua yang mana keduanya saling
berkaitan satu sama lainya yaitu belajar dan pembelajaran. Konsep belajar
berasal dari unsur perserta didik dan pembelajaran berasal dari unsur
pendidik. Kegiatan pembelajaran memilIki beberapa komponen seperti peserta
didik, guru, tujuan pendidikan, isi pelajaran, metode mengajar, media, dan
evaluasi. Adapun didalam pembelajaran bahasa arab sendiri
secara umum memilki sebuah tujuan yaitu agar peserta didik mampu
menguasai empat keterampilan bahasa yaitu keterampilan menyimak, keterampilan
membaca, keterampilan menulis.
Proses belajar-mengajar tergantung pada
cara mengajar guru, jika cara mengajar guru enak menurut siswa maka siswa akan
bersemangat didalam belajar begitupun sebaliknya jika cara mengajar guru kurang
enak menurut siswa maka siswa akan menurun semangat belajarnya. Maka dari itu
sebuah metode sangatlah penting didalam pembelajaran baik tradisional maupun
modern
Pentingnya sebuah metode
Dalam pembelajaran bahasa arab metode merupakan
langkah yang harus ditempuh oleh setiap pengajar yang ingin mengajarkan bahasa
arab. menurut Arifin sebuah metode merupakan suatu jalan yang dilalui
untuk mencapai suatu tujuan. jadi sebuah keinginan akan tercapai didalam
pengajaran terhadap peserta didik tergantung pada metode yang digunakan si
pendidik. Metode juga dianggap sebagai seni dalam mentransfer ilmu pengetahuan
atau materi pelajaran kepada peserta didik dan dianggap lebih signifikan dari
aspek materi sendiri.
Dari konsep metode diatas maka korelasi metode
dengan pembelajaran sangatlah penting didalam menunjang kesuksesan pembelajaran
dikelas. menurut Mahmud Yunus : metode itu lebih penting dari materi. maka dari
itu materi bukan merupakan suatu jaminan didalam pembelajaran di kelas.
Tetapi penggabungan antara materi dan metode haruslah sepadan karena materi
membuat siswa percaya pada guru sedangkan metode merupakan proses penyampaian
ilmu agar siswa tertarik. keduanya saling berkaitan satu sama lain.
Namun demikian, keunggulan suatu metode dalam
pembelajaran dipengaruhi oleh banyak faktor. menurut M. Basyiruddin Usman
setidaknya ada lima faktor yang harus dipertimbangkan sebelum seorang
pendidik menetapkan suatu metode yang akan digunakan dalam proses belajar
–mengajar. Pertama, tujuan. Setiap topik pembahasan memiliki
tujuan secara rinci dan spesifik sehingga dapat dipilih metode yang tepat
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai didalam pembelajaran. Kedua, karakteristik
siswa, adanya perbedaan karakteristik siswa baik sosial, watak dan lainya
harus menjadi pertimbangan tenaga pendidik dalam memilih metode yang baik, Ketiga,
situasi dan kondisi, Keempat, perbedaan pribadi dan kemampuan
guru. Kelima, sarana dan prasarana.
Metode Tradisional
Penamaan tradisional (konvesional) merupakan
penamaan yang didalamnya pada pertimbangan bahwa metode tersebut yang lazim
dipakai oleh guru. Metode modern (inkonvesional) merupakan teknik mengajar yang
baru berkembang dan belum digunakan secara umum. Method konvesional cukup
banyak membawa keberhasilan. Dan terdapat juga kekurangannya. Adapun kendalah
utama biasanya lahir dari pengajar bahasa arab .
Metode pembelajaran tradisional berdasarkan pada
buku Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab karya Prof Dr Azhar Arsyad
memiliki sifat praktis, Ia lahir berdasarkan pengalaman dan
dapat dipakai untuk semua umur siswa. Adapun tahapan-tahapannya adalah sebagai
berikut
a. Persiapan
sebelum pembelajaran
b. Berbicaralah
bahasa arab didalam kelas
c. Jangan
pindah sebelum mantap, jangan tertipu oleh jawaban bersama
d.
Buku bukan guru tetapi
alat pembantu
e.
Berikan banyak tamrinat
f. Latih
siswa bertanya dalam bahasa arab
g. Berikan
semangat/ dorongan
h. Ciptakan
suasana menyenangkan
Metode Pembelajaran Bahasa Arab Modern (Inovatif)
Cara pembelajaran ala modern merupakan metode
inovatif. Berdasarkan dari buku rujukan tentang metodologi pembelajaran bahasa
Arab karya Prof Dr Azhar Arsyad bahwa penerapan metode pembelajaran bahasa arab
dinegara Barat seperti Amerika dan Eropa terdiri dari tiga metode yaitu pertama
suggesstopedia. kedua, counseling learning dan ketiga,
the silent way. metode ini muncul setelah adanya kritikan dari seorang
ahli bahasa dari massaxhusetts institute of technology yaitu Noam
Chomsky, yang mengatakan bahwa belajar bahasa dengan memakai metode audio –
Lingual atau menirukan dan mengulangi berkali-kali dianggap cara belajar
seperti burung beo. Selain itu pembelajaran hanya mementingkan struktur
permukaan bahasa itu sedangkan makna bahasa itu sendiri, tersimpan dalam diri
si pembicara, terabaikan.
Ditulisan ini penulis hanya membahas 2 metode
yang dianggap tepat dan efektif didalam Pembelajaran Bahasa Arab
Suggesstopedia
Lazanov adalah pencetus pertama kali metode
Suggestopedia atau disebut Suggestology karena dapat membasmi pengaruh buruk
dari perasaan takut dalam proses pembelajaran. seperti perasaan tidak mampu,
perasaan takut salah, belum familiar. Menurut Bancropt seperti dalam buku
A. Arsyad ada enam unsure dasar metode ini.
a. Authority
yaitu adanya semacam dari seorang guru (guru
dapat dipercaya kemampuanya) yang membuat murid yakin dan percaya pada dirinya
sendiri. Stevick, salah satu seorang pengagum metode ini, menyatakan kalau self
confidence tercipta, maka rasa aman terpenuhi, kalau rasa aman terpenuhi,
maka murid akan terpancing untuk berani berkomunikasi.
b. Infantilisasi.
Yaitu murid seakan-akan seperti anak kecil yang
menerima authority dari guru. belajar seperti anak-anak dapat melepaskan
murid dari tekanan belajar sehingga murid dapat belajar secara ilmiah. Ilmu
masuk tanpa disadari seperti apa yang dialami oleh seorang anak kecil.
c. Dual
Komunikasi
yaitu komunikasi verbal dan non verbal yang
berupa rangsangan semangat dari keadaan ruangan dan dari kepribadian seorang
guru. Murid-murid duduk di kursi yang nyaman dengan tata ruang yang hidup dan
memberi semangat. Guru menghindari mimik yang menunjukan ketidak sabaran,
cemberut, sinis, dan kritik-kritik yang negative.
d. Intonasi
dalam hal ini. Guru menyajikan materi pelajaran
dengan tiga yang berlainan. Dari intonasi mirip orang berbisik dengan suara
tenang dan lembut . intonasi yang normal biasa-biasa sampai kepada nada suara
keras dramatis
e. Rhythm ,
yaitu pelajaran membaca dilakukan dengan irama,
berhenti sejenak diantara kata=-kata dan rasa yang disesuaikan denga nafas
irama dalam, disini murid diminta dan diajar untuk menarik nafas selama dua
detik. Menahannya selama empat detik dan menghembuskannya selaman dua detik.
f. Keadaan
Pseudda-Passive
pada unsure ini keadaan murid betul-betul
rileks. Tetapi tidak tidur sambil mendengar irama music abad ke 18 racle (1977)
menjelaskan bahwa pada saat-saat rileks inilah terjasi paa yang disebut
hypermnesia” dimana daya ingat menjadi kuat.
Meskipun demikian metode ini diangap modern dan inovatif
, namun masih terdapat kecacatan atau beberapa kekuarangan dan tampaknya
kurang tepat diterapkan di lembaga pendidikan formal di Indonesia. Akan tetapi
ada beberapa prinsip yang bisa diambil dari metode ini berkenaan dengan prinsip
belajar bahasa, yakni prinsip “the principle of joy and easiness’
prinsip senang dan menganggap susatu itu gampang. Hal ini sejalan dengan
pandangan Lariy Anger bahwa belajar bahasa sebaiknya disuasanai oleh hal – hal
yang menyenangkan dan sedapat mungkin dinikmati.
Counseling learning method (CLM)
Prof Charles Corran adalah orang yang pertama
kali membahas tentang CLM yang kemudian dipakai oleh loyola university chicago
pada tahun 1967. Dengan tujuan agar minat murid dpat memperoleh
pandangan-kpandangan baru dapat memberikan stimulasi terdaap perkembanganya
disamping mempererat hubungan dengan orang lain.
Didalam metode CLM Murid disebut “client”
dan guru disebut “cunselor’ atau “knower” tingkatan belajar mulai
awal sampai akhir. Adapun proses pembelajaranya dengan menekankan cara belajar
siswa aktif bersama. dari sinilah siswa dapat didorong minat untuk belajar
bahasa.
Hasil dari proses pembelajaran CLM
terhadap Perkembangan bahasa client mulai ia dalam status “zero”( tergantung
penuh) sampai ke status “total independent” (tidak tergantung sama
sekali pada orang lain) dalam berkomunikasi. Bahasa dimulai dari apa yang siswa
mau katakan. Client mengatakan apa yang ingin dikatakan dan counselor
menunjukan kepadanya bagaimana mengatakan sesuatu sampai akhirnya client merasa
leluasa memakainya dan mampu menjawab pertanyaan secara produktif. suatu hal
yang menarik dalam metode ini adalah adanya usaha murid untuk menyibukkan
dirinya secara ikhlas, bukan dengan paksaan sampai ia mampu berkomunikasi.
Penutup
Bahwa Metode pembelajaran bahasa arab baik
tradisional maupun modern memiliki tujuan sama yaitu membuat siswa yang di
didik bisa menerima pelajaran dengan ikhlas tanpa paksaan. Adapun perbedaannya
antara kduanya dapat dilihat dari pembahaan diatas yang mana setiap masing –
masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan, yang pastinya didalam
Proses belajar-mengajar guru harus memberikan pembelajaran yang
terbaik menurut cara masing –masing guru, jika cara mengajar guru enak
menurut siswa maka siswa akan bersemangat didalam belajar begitupun sebaliknya
jika cara mengajar guru kurang enak menurut siswa maka siswa akan menurun
semangat belajarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar